Kang kamto sangat pusing tujuh keliling putri bungsunya sudah tiga hari suhu badannya tidak beraturan.Pagi panas,sore dingin, malam panas lagi. Pusing jadinya ,kamto tidak bisa berbuat banyak apalagi istri dan dua anak lainnya ikutan-ikutan rewel plus istrinyapun jadi agak emosian. Kacau
Ini gara-gara bapak, coba jangan sok-sokan ikut nganter tetangga nganten khan tidak jadi begini jadinya sambil menutup pintu dapur istrinya nyerocos terus.
Loh ini khan bukan salah aku juga, kamu sebagai ibunya mestinya selalu mengawasi anak dengan baik bukannya malah ngerumpi sama tetengga.
Pertengkaran keduanya berlanjut hingga malam sampai-sampai mereka tidak menonton acara favorite diskusi para politus di tv.
Sincan putri mereka yang sakit malah tidak diurus, kamto dan istrinya malah asyik dengan perang dinginnya. Tepat pukul satu pagi suhu badan sincan menaik tajam, badannya kejang-kejang , kamtopun blingsatan, istrinya hanya bisa menangis.
Kamto membetulkan sarung bergegas mengeluarkan motor honda 70, diraihnya anaknya bergegas dibawa ke rumah sakit swasta . Motor digas layaknya pembalap jalanan memecah dinginnya malam. Tak peduli lagi dengan helm tak peduli istrinya hanya pakai daster tipis, pokoknya cepat nyampe. Masuk ugd sincan sudah lemas.. loh mana dokter, perawat mana, kamto kebingungan mencari, mestinya yang namanya unit gawat darurat selalu siap sedia ini malah kosong.
Tanpa disadarinya istinya berteriak memangil dokter, datang seorang perawat sambil mengusap mata yang masih merah karena ketiduran. Tanpa bersalah perawat menyuruh kamto untuk melapor kebagian administrasi . emosi kamto sampai diubun-ubun. Uang-uang apakah itu yang hanya dilayani mana janji dan sumpahmu melayani dengan setulus ikhlas gerutu kamto.
Lima ratus ribu angka tertulis dikwitansi pembayaran , kamto merasa kaget luar biasa tidak menyangka sama sekali. Uang didompet hanya seratus ribu. Dibolak-balik tetap 500 ribu yang kelihatan. Sangat berat bagi kamto sebagai seorang tukang ojek . ya pak semuanya 500 ribu tanpa rasa kasihan petugas menjawab pertanyaan kamto.
Di pojok ruangan kamto duduk termenung, bingung memikirkan anaknya yang masih terbaring lemas bagaimana caranya mendapat uang …..pasrah …..tapi tetap saja 500 rb terbayang .
Kok bisa ya 500 rb kok bisa ,kamto semakin puyeng , ia tidak bisa mengerti kenapa harus 500 rb dari mana datang angka itu, apa obatnya yang mahal, apa jasa dokter yang mahal atau rumah sakitnya yang mahal? Kenapa kok tidak ada penjelasan , kenapa kok tidak ada tabel harga, berapa harga obat sebenarnya kenapa…..kenapa ……. Kenapa harus 500 rb……. Kenapa,,
